Tuesday, April 30, 2019

Tipe Data

A. Pengertian Tipe Data

Tipe data biasanya digunakan untuk menentukan jenis nilai yang dapat ditampung oleh suatu variabel, umumnya telah menyediakan tipe-tipe data yang sederhana (simple) maupun yang terstruktur. Apabila kita membutuhkan tipe data yang belum tersedia, kita dapat mendefinisikan sendiri tipe data baru yang disebut enumerated type.

B.    Jenis-Jenis Tipe Data

 1.  Tipe Data Sederhana.
       Merupakan tipe data dasar yang sering dipakai oleh program, meliputi:

a.  Integer (Bilangan Bulat)
        Penggolongan tipe data integer tersebut dimaksudkan untuk membatasi alokasi memori yang dibutuhkan. Misalkan untuk suatu perhitungan dari suatu variabel bilangan diperkirakan nilai maksimumnya 32767 kita cukup mendeklarasikan variabel bilangan sebagai integer (2 byte), daripada sebagai longint(4 byte). Didalam kompilernya, Pascal menyediakan konstanta untuk bilangan Integer yaitu: MaxInt and MaxLongInt, pemrogram bisa menggunakannya didalam programnya tanpa harus terlebih dahulu mendefinisikannya. Contoh bilangan integer adalah: 34 6458 -90 0 1112.
  • Penggolongan Tipe Data Integer (Int)

Tipe data Ukuran Tempat Rentang Nilai
Byte 1 Byte 0 s/d +255
Shortint 1 Byte -28 s/d +127
Integer 2 Byte -32768 s/d 32767
Word 2 Byte 0 s/d 65535
Longint 4 Byte 2147483648 s/d 2147483647
  • Contoh program integer:  
Program display_maxint;uses wincrt;
begin writeln (maxint)
end.

Hasilnya: 32.767


b.  Real/Float (Bilangan Pecahan)

Bilangan real atau nyata merupakan jenis bilangan pecahan, dapat dituliskan secara biasa atau model scientific . Contoh bilangan real: 34.265 -3.55 0.0 35.997E+11, dimana E merupakan simbol perpangkatan 10. Jadi 452.13 mempunyai nilai sama dengan 4.5213e2.
Penggolongan Tipe Data Bilangan Real 
Tipe data Ukuran Tempat Rentang Nilai
Real 6 Byte 2.9 x 10-39 s/d 1.7 x1038
Single 4 Byte 2.9 x 10-39 s/d 1.7 x1038
Double 8 Byte 5.0 x 10-324 s/d 1.7 x10308
Extended 10 Byte 3.4 x 10-4932 s/d 1.1 x104932
Comp 8 Byte 3.4 x 10-4932 s/d 1.1 x104932

macam yang terdapat dalam tabel ASCII (American Standard Code for Information Interchange).
Contoh : 'a' 'B' '+', dsb.  
(Yang perlu diingat bahwa dalam menuliskannya harus dengan memakai tanda kutip tunggal. Jenis data ini memerlukan alokasi memori sebesar 1(satu) byte untuk masing-masing data).

c. Boolean (Logika)

Merupakan tipe data logika, yang berisi dua kemungkinan nilai: TRUE (benar) atau FALSE (salah). Turbo Pascal for Windows memiliki tiga macam jenis ini yaitu: Boolean,WordBool, dan LongBool. Tipe Boolean memakai memori paling kecil, sedangkan WordBool dan LongBool dipakai untuk menulis program yang sesuai dengan lingkungan Windows.
Penggolongan Tipe Data Boolean

Tipe data Ukuran Tempat
Boolean 1 Byte
WordBool 2 Byte
LonggBool 3 Byte
Contoh: Program display_bool;
uses wincrt;
begin writeln(ord(true));
writeln(ord(false));
end.
Hasilnya: 1 0 3.2.

2. Tipe Data Terstruktur

Tipe ini terdiri atas : array, record, set, dan file.
String adalah tipe data jenis array, tetapi karena string memiliki kekhasan tersendiri sebagai array dari karakter maka perlu memberikan penjelasan tersendiri. i :

a. Tipe Data String

Merupakan suatu data yang menyimpan array (larik),sebagai contoh: 'ABCDEF' merupakan sebuah konstanta string yang berisikan 6 byte karakter.Ukuran Tempat untuk tipe data ini adalah 2 s/d 256byte, dengan jumlah elemen 1 s/d 255. String dideklarasikan dengan string [ konstanta ] atau string. Bila ukuran string tidak didefinisikan maka akan banyak memakan ruang, karena ukuran string menyesuaikan dengan defaultnya.
Contoh : var kata: string [20]; atau var kata: string;
karena string merupakan array dari karakter. Maka kata[1] merupakan karakter pertama dari string, kemudian kata[2], merupakan elemen kedua, dst.

  • Contoh Program String: Program hal_string;
Uses wincrt;
var s : string;
begin s:='Hello';
writeln(s);
writeln('panjang dari string adalah: ',ord(s[0]));
end.
b. Array

Suatu array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks. Setiap elemen array mampu untuk menyimpan satu jenis data (yaitu: variabel). Suatu array dinyatakan dengan type, sehingga variabel yang bekerja akan dinyatakan dengan:
Contoh type : Var A = array [1..10] of integer;
c. Record (Rekaman)
Sebuah record rekaman disusun oleh beberapa field. Tiap field berisi data dari tipe dasar /bentukan tertentu. Record mempunyai kelebihan untuk menyimpan suatu sekumpulan elemen data yang berbeda-beda tipenya (dibanding array). 

Share:

Saturday, April 20, 2019

Variable Speed Drive (VSD)

Pengertian Inverter
Inverter / variable frequency drive / variable speed drive merupakan sebuah alat pengatur kecepatan motor dengan mengubah nilai frekuensi dan tegangan yang masuk ke motor. Pengaturan nilai frekuensi dan tegangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan putaran dan torsi motor yang di inginkan atau sesuai dengan kebutuhan. 

Prinsip Kerja Inverter
Secara sederhana prinsip dasar inverter untuk dapat mengubah frekuensi menjadi lebih kecil atau lebih besar yaitu dengan mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC kemudian dijadikan tegangan AC lagi dengan frekuensi yang berbeda atau dapat diatur.

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/09/Prinsip-Dasar-Inverter.html


Untuk mengubah tegangan AC menjadi DC dibutuhkan penyearah (converter AC-DC) dan biasanya menggunakan penyearah tidak terkendali (rectifier dioda) namun juga ada yang menggunakan penyearah terkendali (thyristor rectifier). Setelah tegangan sudah diubah menjadi DC maka diperlukan perbaikan kualitas tegangan DC dengan menggunakan tandon kapasitor sebagai perata tegangan. Kemudian tegangan DC diubah menjadi tegangan AC kembali oleh inverter dengan teknik PWM (Pulse Width Modulation). Dengan teknik PWM ini bisa didapatkan amplitudo dan frekuensi keluaran yang diinginkan. Selain itu teknik PWM juga menghasilkan harmonisa yang jauh lebih kecil dari pada teknik yang lain serta menghasilkan gelombang sinusoidal, dimana kita tahu kalau harmonisa ini akan menimbulkan rugi-rugi pada motor yaitu  cepat panas. Maka dari itu teknik PWM inilah yang biasanya dipakai dalam mengubah tegangan DC menjadi AC (Inverter).


Keuntungan Penggunaan Inverter
Memang ada banyak cara untuk mengatur/mengurangi kecepatan motor seperti dengan gear box / reducer. Namun mengatur kecepatan motor dengan inverter akan memperoleh banyak keuntungan yang lebih bila dibandingkan dengan cara-cara yang lain. 
  • Tersedia untuk berbagai ukuran daya
  • Mampu menangani kebutuhan yang luas untuk torsi dan kecepatan.
  • Adaptabel untuk segala kondisi operasi.
  • Electric drive dapat dioperasikan secara cepat.
  • Efisiensi tinggi
  • Mudah dikontrol
  • Dapat dioperasikan pada empat kuadran
  • Meminimalisir konsumsi energi dan untuk mengurangi arus starting.

Terdapat banyak produk inverter (Variable speed drive) di pasaran dengan berbagai vendor, seperti : Mitsubishi, Altivar, Siemen, LG, Omron, Hitachi, Yaskawa, Fuji, dll.
http://trikueni-desain-sistem.blogspot.com/2013/09/Prinsip-Dasar-Inverter.html
Vendor Inverter/VSD

Cara Pemilihan Inverter
Pemilihan inverter yang benar tentunya dengan memperhatikan spesifikasi dari motor serta keperluan dalam pemakaian inverter itu sendiri. seperti dengan memperhatikan daya motor, tegangan motor, frekuensi motor. contohnya anda memiliki motor 3 phase 3KW, maka anda perlu menggunakan inverter dengan spesifikasi daya diatas 3 kw seperti 3,2 kw atau 3,3 kw dan tentunya tegangan keluaran dari inverter harus sama dengan tegangan motor. sebenarnya anda juga bisa menggunakan inverter dengan daya 3 kw untuk motor 3 kw tapi dengan syarat anda menggunakan motor tersebut dengan beban yang kecil atau dengan kata lain motor tidak digunakan dengan daya maksimal. Jadi penting untuk mengetahui arus pada motor saat dijalankan dengan beban, untuk settingan ampere pada inverter sebagai proteksi motor, serta untuk menghitung daya beban yang berguna dalam pemilihan inverter. Pemilihan inverter dengan mendekati daya motor akan lebih efisien daripada memilih inverter jauh diatas dari daya motor. 



Parameter Setting Inverter
Beberapa parameter yang umum dipergunakan/ minimal adalah sebagai berikut (istilah/nama parameter bisa berbeda untuk tiap merk) :
  • Display : Untuk mengatur parameter yang ditampilkan pada keypad display.
  • Control : Untuk menentukan jenis control local/ remote.
  • Speed Control : Untuk menentukan jenis control frekuensi reference
  • Voltage : Tegangan Suply Inverter.
  • Base Freq. : Frekuensi tegangan supply.
  • Lower Freq. : Frekuensi operasi terendah.
  • Upper Freq. : Frekuensi operasi tertinggi.
  • Stop mode : Stop bisa dengan braking, penurunan frekuensi dan di lepas seperti starter DOL/ Y-D.
  • Acceleration : Setting waktu Percepatan.
  • Deceleration : Setting waktu Perlambatan.
  • Overload : Setting pembatasan arus.
  • Lock : Penguncian setting program.
Jika beban motor memiliki inertia yang tinggi maka perlu diperhatikan beberapa hal dalam acceleration dan deceleration. Untuk acceleration/ percepatan akan memerlukan torsi yang lebih, terutama pada saat start dari kondisi diam.
Pada saat deceleration/ perlambatan, energi inertia beban harus didisipasi/ dibuang. Untuk perlambatan dalam waktu singkat atau pengereman, maka energi akan dikembalikan ke sumbernya. Motor dengan beban yang berat pada saat dilakukan pengereman akan berubah sifat menjadi “generator”. Jadi energi yang kembali ini akan masuk ke dalam DC Bus Inverter dan terakumulasi di sana karena terhalang oleh rectifier. Sebagai pengamanan, inverter akan trip jika level tegangan DC Bus melebihi batas yang ditoleransi.
Untuk mengatasi tripnya inverter dalam kondisi ini diperlukan resistor brake. Resistor brake akan membuang tegangan yang lebih dalam bentuk panas. Besar kecilnya resistor brake ini sangat tergantung dengan beban dan siklus kerja inverter.
Share:

Somachine 4.3 – Ecostruxure Machine Expert

Somachine – Salah satu software programming untuk PLC Machine & general purpose dari Modicon. 

Share:

Download Vijeo Designer Basic 1.1

Berikut adalah link download untuk Vijeo Designer Basic 1.1 untuk range product Magelis GXU series HMIGXU3500 HMIGXU3512 HMIGXU5500 HMIGXU5512





Share:

Friday, April 19, 2019

Perbedaan PLC dan DCS


Anda pernah bingung apa itu DCS dan apa itu PLC?
    DCS atau Distributed Control System adalah sebuah controller/komputer yang digunakan untuk melakukan kendali / control secara terdistribusi dalam suatu system. kemudian PLC atau Programmable Logic Controller adalah sebuah controller/komputer yang dapat di  isi program untuk melakukan logic tertentu, yang kemudian PLC ini lazim juga disebut PAC (Programmable Automation Controller) karena secara fungsi yang semakin banyak bukan hanya untuk sebuah logic, namun banyak hal.
Sistem Arsitektur

   Saat menggunakan PLC Siemens, maka HMI dan SCADA nya bisa dari merek lain. PLC merupakan sebuah controller, jadi membutuhkan HMI atau SCADA untuk interface nya (Interface itu seperti display/monitor yang dapat melihat dan mengontrol proses yang sedang terjadi). Tanpa adanya interface, kita tidak dapat melihat proses yang diolah oleh PLC. Sedangkan, pada DCS dari controller sampai komputer interfacenya adalah satu merek.

Perbedaan PLC dan DCS

  1. Perbedaan yang paling mendasar adalah PLC itu adalah controller. Sedangkan DCS itu adalah sistem.
  2. Dari segi software, PLC mempunyai software tersendiri untuk membuat logic, software untuk SCADA tersendiri, software untuk HMI sendiri dan saat sedang melihat monitor proses, operator tidak dapat melihat logic sebuah interlock. Sedangkan DCS hanya membutuhkan satu sofware, software ini dapat membuat logic dan membuat graphic untuk SCADA dan HMI sekaligus, dan saat sedang melihat monitor proses, operator dengan mudah melihat logic sebuah interlock.
  3. Cycle program PLC lebih cepat, biasanya digunakan pada pabrik makanan(untuk filling machine), packaging, jadi digunakan untuk proses-proses yang cepat. Sedangkan DCS lebih lambat, jadi digunakan untuk industri-industri proses yang tidak membutuhkan respon cepat.
Kapan Menggunakan PLC dan DCS?

    PLC digunakan biasanya di proses yang IOnya tidak banyak. Berdasarkan pengalaman saya ada di pabrik makanan, pabrik kosmetik, konveyor batubara. Sedangkan, DCS digunakan di proses yang IOnya banyak, misalkan oil and gas, pabrik kimia, pabrik gula, power plant.

   Kenapa memangnya dengan IO yang banyak? Bukannya PLC juga bisa menghandle IO yang banyak? Iya betul, memang PLC juga bisa menghandle proses di oil and gas, pabrik kimia, dan sebagainya.

Contoh studi kasus, ada sebuah pabrik menginginkan controller di pabriknya, pabrik tersebut mempunyai I/O yang banyak. Bagaimana pertimbangan pemilihan antara DCS dan PLC?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita harus mengetahui “Apa akibatnya sebuah proses atau pabrik mempunyai IO yang banyak?”

    IO banyak akan menyebabkan logic atau interlock menjadi sangat banyak, sehingga sulit sekali untuk mengingatnya semuanya.
Dari sisi pembuatan sistem, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan graphic yang lebih banyak.
Dari dua point diatas, DCS akan menjadi lebih baik digunakan karena dari sisi software, DCS mempunyai interface yang dapat menampilkan logic atau interlock, sehingga tidak perlu mengingat logic semuanya (solusi no 1), sedangkan di PLC jika ingin mengetahui sebuah proses, maka harus membuka software logic tersebut, jadi tidak praktis.

    Selain itu, karena software DCS terintegrasi antara controller dan komputer SCADA, maka komunikasi antar controller sangat mudah, pembuatan graphic juga lebih cepat, karena tagnya sudah ada (solusi no 2). Sedangkan di PLC, dari pengalaman saya untuk berkomunikasi antar PLC dengan merek yang sama sekalipun, membutuhkan setting sana sini. Dan, saat pembuatan graphic juga akan memakan waktu yang lebih banyak, karena harus export/import tag dari PLC.

Selain itu harga DCS lebih mahal daripada PLC.

Dan pada akhirnya, sebetulnya pabrik diatas bisa menggunakan PLC atau DCS. Namun, faktor fitur, produktifitas dan ekonomis yang membedakannya.

    Namun seiring perkembangan teknologi PLC juga memiliki template-template khusus yang di bundling dengan SCADA jadi hampir serupa dengan DCS, bahkan Schneider Electric dan beberapa vendor lain juga membuat Hybrid DCS yaitu EcoStruxure Process Expert (formerly EcoStruxure Hybrid DCS) dimana DCS menggunakan PLC sebagai Controllernya dan Engineeringnya menggunakan software yang serupa dengan DCS.
Share:

Thursday, April 18, 2019

SCADA

Pada zaman saya di Bangku Kuliah tidak ada praktek SCADA dan hanya teori itupun cuma pengenalan saja. Setelah bekerja di salah satu perusahaan swasta "System Integrator (SI) Schneider sebagai Engineer", saya baru mengenal apa itu SCADA. Banyak mahasiswa yang baru mengenal SCADA itu ketika terjuan di Dunia Industri.


Lalu apakah itu SCADA?
SCADA atau Supervisory Control and Data Acquition adalah sebuah sistem yang dirancang untuk sebuah pengendalian dan pengambilan data dalam pengawasan oleh Operator atau Manusia.

Fungsi SCADA yaitu dapat digunakan untuk mengontrol dan mengatur berbagai macam peralatan industri.

  1. Pengolahan, Penampungan dan Distribusi Air yaitu digunakan untuk mengolah air, memantau dan mengaju laju aliran air, tinggi permukaan tangki, tekanan dan lainnya,  
  2. Bangunan atau Building, yaitu digunakan untuk memfasilitasi sebuah bangunan diantaranya sistem keamanan, penerangan, unit pendingin (AHU) dan yang lainnya,
  3. Industri, digunakan untuk mengatur sistem produksi suatu barang secara otomatis, memantau proses produksi dan qualiti kontrol.
  4. Distribusi Listrik, menghidupkan dan mematikan CB, mendeteksi gangguan-gangguan CB dan memonitor besar kecilnya arus, tegangan, power dan energi,
  5. Dan lain-lain


SCADA merupakan sistem yang terdiri dari banyak komponen penyusunnya. Dalam aplikasinya, Subsistem penyusun Aplikasi SCADA terdiri dari:
  1. HMI (Human Machine Interface) / SCADA Software
  2. MTU (Master Terminal Unit)
  3. RTU (Remote Terminal Unit atau PLC (Programmable Logic Controller)
  4. Radio / Sistem Komunikasi (Antar MTU dan RTU)


SCADA Adalah bagian dari Telemetry SCADA yang berfungsi menampilkan data dari hasil pengukuran di RTU ataupun menampilkan proses yang sedang terjadi pada keseluruhan sistem. SCADA merupakan sebuah software pada computer berbasis grafis yang berfungsi untuk mempermudah pengawasan (Supervisory) kepada sang operator. HMI mengubah data-data dan angka kedalam animasi, grafik/trend, dan bentuk yang mudah diterjemahkan oleh sang operator.
MTU atau Master Terminal Unit merupakan sebuah sistem komputer(bisa komputer bisa PLC ataubahkan microcontroller) yang bertugas memberikan data kepada HMI dari RTU. di lain sisi MTU ini juga bertugas mengambil data dari tiap-tiap RTU (jika RTU lebih dari 1) untuk diterjemahkan dan di berikan ke HMI.  sistem pengambilan data dari tiap-tiap RTU disebut “Polling”. terkadang MTU dan HMI dapat dijadikan 1 bagian, ketika MTU menggunakan komputer yang sama dengan SCADA.
RTU atau Remote Terminal Unit adalah subsistem SCADA yang berfungsi sebagai terminal-terminal (semacam stasiun data)  dari hasil pengukuran, pengendalian, pemantauan status dan lain-lain. RTU juga berfungsi menerjemahkan, mengkonversi, menghitung sinyal dari transducer seperti pengukuran arus listrik , Flow, Static Pressure, Differensial Pressure, temperatur, dan lain-lain sesuai aplikasinya masing-masing. dari hasil pengukuran tersebut hal yang dilakukan RTU adalah melakukan kendali(jika memiliki kebutuhan untuk kendali) kemudian mentransmit data ke MTU atau langsung mentransmit ke SCADA jika sistem di RTU bukan untuk pengendalian (Control). RTU juga dapat berfungsi sebagai pengatur set point yang dikirimkan dari HMI/MTU ke RTU tersebut.
PLC atau Programmable Logic Controller adalah sebuah controller logic yang dapat di Program sesuai kebutuhan kita. PLC pada sistem SCADA biasanya di tempatkan sebagai RTU, jadi PLC merupakan bagian dari RTU atau bisa di istilahkan menjadi RTU itu sendiri. PLC ini bertugas melakukan pengolahan/pengambilan data dari transducer/sensor transmitter yang juga memungkinkan untuk melakukan pengendalian pada sistem di RTU tersebut misal digunakan untuk pengaturan bukaan Valve.
Sistem Komunikasi, merupakan sebuah cara untuk mengkomunikasikan data dari RTU ke MTU. pada RTU yang terletak jauh dari pusat control (MTU) maka sistem komunikasi biasanya menggunakan Radio. pada industri tertentu ada yang lebih memilih menggunakan GSM Radio yang biasanya untuk RTU yang sangat jauh tidak terjangkau dengan radio biasa atau bisa menggunakan radio biasa namun harus menggunakan beberapa repeater agar radio pada RTU dapat berkomunikasi dengan Radio pada MTU. Umumnya komunikasi yang digunakan melalui Radio menggunakan DNP3 walaupun memungkinkan juga menggunakan protocol lain seperti Modbus, Protocol IEC 60870-5-101, dan IEC 60870-5-104.


Share:

ONLINE SHOP : PRODUK AUTOMATION

ONLINE SHOP : PRODUK AUTOMATION
________CITAYAM AUTOMATION________

Followers

View

Translate